Om Swastiastu...
Banyak sekali saya temui dalm forum maupun facebook tentang diskusi agama yang mempertanyakan konsep Hindu tentang Surga dan Neraka, Kali saya ingin membahasnya disini, memberikan sedikit wawasan kepada generasi muda Hindu, bahwa sesungguhnya Hindu bukan mengejar Surga Neraka tapi Moksa.
Dalam Agama Hindu.Tidak kita temukan gambaran neraka seperti itu.
Lalu apakah orang baik dan orang jahat sama-sama masuk surga?.
Bagaimana soal keadilan ditegakkan?. Dalam agama Hindu sebagaimana
dijelaskan sebelumnya, setelah mati, jiwa kita (1) mencapai moksa atau
(2) lahir kembali kedunia. Bila kita lahir kembali, maka dalam kelahiran
itu kita menerima akibat- akibat dari perbuatan kita dari kehidupan
yang terdahulu. Akibat baik atau akibat buruk.
Disini dikenal istilah
kelahiran surga dan kelahiran neraka. Kelahiran surga artinya dalam
hidup ini kita menjadi orang yang beruntung dan berbahagia. Kelahiran
neraka artinya dalam hidup ini kita akan menderita dan banyak mendapat
kesulitan. Penderitaan itu sangat banyak jenisnya. Misalnya karena :
sakit yang tidak dapat disembuhkan, penghianatan, kebencian, dendam, iri
hati, sakit hati, dan kemarahan yang tak terkendali adalah bentuk
neraka didunia ini.
Pandangan Hindu mengenai konsep Sorga dan Neraka. Banyak umat Hindu
beranggapan bahwa di dalam ajaran Hindu tidak ada dan tidak dikenal
konsep mengenai Sorga dan Neraka mengingat dalam konsep Panca Shrada (
lima keyakinan ) umat hindu mempercayai adanya Purnabawa ( Reingkarnasi).
Sorga dan Neraka dalam pandangan Hindu amat jarang
diperbincangkan, karena agama Hindu kerap hanya dipahami meyakini hukum
kharmaphala dan mempercayai Reinkarnasi atau kehidupan kembali setelah
kematian, sehingga banyak orang meyakini bahwa Hindu tidak mengenal
Sorga dan Neraka.
Sesungguhnya konsep Sorga dan Neraka ada dalam
ajaran Hindu. Namun ia bukan menjadi tujuan akhir dari manusia sehingga
bagi orang Hindu tujuan akhir adalah bukan masuk Sorga, melainkan Moksha
atau bersatunya jiwa (Atman) dengan Sang Maha Pencipta ( Brahman).
Pertanyaannya
yang kemudian muncul, lantas Sorga itu seperti apa dan untuk apa?.
Sorga dalam Hindu seperti digambarkan dalam Weda; Adalah suatu tempat,
satu dunia, dimana cahaya selalu bersinar, suatu masyarakat orang suci,
dunia kebaikan, dunia abadi.
Beberapa pemikiran mengatakan bahwa
Sorga dan Neraka bukanlah tempat, melainkan suatu kondisi. Artinya,
apabila kita dalam kondisi senang atau bahagia, itulah Sorga.
Sebaliknya, apabila kita dalam kondisi sedih atau menderita, itulah
Neraka. Mungkin hal tersebut ada benarnya.
Dalam Kitab suci Weda
disebutkan, Sorga dan Neraka adalah suatu tempat di balik dunia ini yang
dibatasi oleh kematian. Dengan kata lain, Sorga dan Neraka akan kita
temukan setelah kita melewati “jembatan“ yang bernama kematian. Secara
harfiah, Sorga berasal dari kata Sanserketa “svar” dan “ga”. “Svar”
artinya cahaya dan “ga” artinya pergi. Jadi svarga artinya perjalanan
menuju cahaya. Di dalam Weda juga dikatakan bahwa Sorga adalah “dunia
ketiga” yang penuh sinar dan cahaya.
Sorga: persinggahan sementara
Dalam kitab suci Hindu dikatakan bahwa Sorga merupakan persinggahan
sementara. Bahkan, menurut Swami Dayananda Saraswati, Sorga adalah
pengalaman liburan. Bagawad Gita dalam hal ini mengatakan:”setelah
menikmati Sorga yang luas , mereka kembali ke dunia. Sorga adalah
kesenangan sementara, sedangkan kebahagiaan yang sejati adalah Moksha,
bersatunya Atman (Jiwa) dengan Brahman (Sang Pencipta).
Dalam kepercayaan Hindu yang hidup di sorga maupun neraka hanya jiwa.
Tetapi tempat ini bukan tempat abadi. Sorga dan Neraka sekedar persinggahan sementara bagi atman yang tidak murni karena pengaruh karma wasana. Sorga bersifat sementara.
Bagawad Gita IX: 21 menyatakan : mereka menikmati sorga yang luas, dan ketika buah dari karma baik mereka habis, mereka memasuki dunia yang tidak abadi ini; demikianlah mereka yang mengikuti aturan Weda, mendambakan hasil dari perbuatan mereka, memperoleh lingkaran hidup dan mati (Diterjemahkan dari Bhagawad Gita, Commentary bay Mahatma Gandhi).
Bagi atman yang ketika hidup di dunia banyak berbuat subha karma (berbuat baik) dari pada asubha karma (berbuat tidak baik), mereka akan singgah sementara di sorga. Dan sebaliknya, bagi atman yang ketika hidup banyak berbuat asubha karma (berbuat tidak baik) dari pada subha karmanya (berbuat baik), mereka akan singgah di neraka. Ini semua karena hasil karma mereka masing-masing. Akibat tidak mampu mempertahankan kesucian sang atman yang suci, bagian dari Brahman yang Maha Suci.
Jadi setelah menikmati sorga atau neraka, jiwa bisa kembali lahir ke dunia untuk melanjutkan evolusinya sampai akhirnya mencapai moksa.
Tuhan/Sanghyang Widhi tidak pilih kasih, setiap orang membuat nasibnya sendiri, melalui karma yang mereka lakukan sebelumnya. Karma yang lampau-lah yang menentukan sebagai apa dan peranan apa yang dia terima dalam kelahirannya di dunia ini. Itulah sebabnya yang dilahirkan berbeda-beda. Ada yang jadi Pandita, Rohaniawan, Presiden, Pejabat ABRI maupun Sipil, Pengusaha Sukses/Ekonom, Konglomerat, Petani Sukses dan Kaya Raya, Peternak Sukses, Seniman, ada yang menjadi orang kaya, orang miskin, orang cacat, orang gelandangan dsb. Bahkan yang lebih jauh merosot adalah sebagai binatang dan tumbuhan. Hal ini juga merupakan salah satu motivasi umat Hindu dalam berbuat baik, setidaknya bisa mencapai surga, sehingga reinkarnasinya nanti masih pada manusia yang sempurna dan bernasib baik, dan ada kesempatan mencapai moksa
Tetapi yang penting diingat Sorga Hindu bukanlah sorga dimana manusia memuaskan nafsu badaninya. Karena yang hidup di sorga Hindu hanya jiwa, tanpa badan kasar. Neraka Hindu juga tidak seperti neraka dalam agama lain yang merupakan tempat penyiksaan yang kejam dan abadi terutama bagi mereka yang tidak seiman.
Dalam kepercayaan Hindu yang hidup di sorga maupun neraka hanya jiwa.
Tetapi tempat ini bukan tempat abadi. Sorga dan Neraka sekedar persinggahan sementara bagi atman yang tidak murni karena pengaruh karma wasana. Sorga bersifat sementara.
Bagawad Gita IX: 21 menyatakan : mereka menikmati sorga yang luas, dan ketika buah dari karma baik mereka habis, mereka memasuki dunia yang tidak abadi ini; demikianlah mereka yang mengikuti aturan Weda, mendambakan hasil dari perbuatan mereka, memperoleh lingkaran hidup dan mati (Diterjemahkan dari Bhagawad Gita, Commentary bay Mahatma Gandhi).
Bagi atman yang ketika hidup di dunia banyak berbuat subha karma (berbuat baik) dari pada asubha karma (berbuat tidak baik), mereka akan singgah sementara di sorga. Dan sebaliknya, bagi atman yang ketika hidup banyak berbuat asubha karma (berbuat tidak baik) dari pada subha karmanya (berbuat baik), mereka akan singgah di neraka. Ini semua karena hasil karma mereka masing-masing. Akibat tidak mampu mempertahankan kesucian sang atman yang suci, bagian dari Brahman yang Maha Suci.
Jadi setelah menikmati sorga atau neraka, jiwa bisa kembali lahir ke dunia untuk melanjutkan evolusinya sampai akhirnya mencapai moksa.
Tuhan/Sanghyang Widhi tidak pilih kasih, setiap orang membuat nasibnya sendiri, melalui karma yang mereka lakukan sebelumnya. Karma yang lampau-lah yang menentukan sebagai apa dan peranan apa yang dia terima dalam kelahirannya di dunia ini. Itulah sebabnya yang dilahirkan berbeda-beda. Ada yang jadi Pandita, Rohaniawan, Presiden, Pejabat ABRI maupun Sipil, Pengusaha Sukses/Ekonom, Konglomerat, Petani Sukses dan Kaya Raya, Peternak Sukses, Seniman, ada yang menjadi orang kaya, orang miskin, orang cacat, orang gelandangan dsb. Bahkan yang lebih jauh merosot adalah sebagai binatang dan tumbuhan. Hal ini juga merupakan salah satu motivasi umat Hindu dalam berbuat baik, setidaknya bisa mencapai surga, sehingga reinkarnasinya nanti masih pada manusia yang sempurna dan bernasib baik, dan ada kesempatan mencapai moksa
Tetapi yang penting diingat Sorga Hindu bukanlah sorga dimana manusia memuaskan nafsu badaninya. Karena yang hidup di sorga Hindu hanya jiwa, tanpa badan kasar. Neraka Hindu juga tidak seperti neraka dalam agama lain yang merupakan tempat penyiksaan yang kejam dan abadi terutama bagi mereka yang tidak seiman.
Neraka Menurut Hindu
Neraka memang diperlukan. Ini adalah ungkapan yang sangat profokatif.
Sebuah argumen mengatakan, apabila hasil yang diterima setiap orang
sama—entah itu baik atupun tidak dan mendapat imbalan yang sama—lantas
apa yang mendasari orang untuk selalu berbuat baik, berbuat berdasarkan
Dharma.
Neraka dalam pandangan agama semit digambarkan sebagai suatu
tempat yang terletak jauh di dalam bumi. Ia adalah tempat penyiksaan
yang sangat mengerikan berbentuk kawah api yang panasnya beribu kali
lipat dari panas api di dunia. Roh- roh yang banyak melakukan dosa di
dunia akan mengalami penyiksaan ditusuk dengan tombak dan dipukuli
dengan palu godam.
Di dalam Hindu sangat sedikit mantra ataupun sloka yang menjelaskan
kosep Neraka mengingat Hindu mengakui terjadinya reinkarnasi atau proses
kelahiran kembali dan konsep Moksha. Di Hindu Neraka dikatakan
merupakan balasan yang diterima pada saat reinkarnasi atau dalam proses
kelahiran kembali. Di dalamnya kita di berikan dua pilihan yang berdasar
pada perbuatan kita pada masa hidup terdahulu, yaitu reinkarnasai Sorga
atau reinkarnasi Neraka.
Reinkarnasi Sorga ada dalam proses
kelahiran kembali kita mendapatkan takdir yang lebih baik, sedangkan
reinkarnasi Neraka apabila kita dilahirkan dengan takdir yang lebih
buruk. Di Hindu kelainan fisik pada saat kelahiran dapat dijelaskan
sebagai sebuah bentuk penebusan terhadap segala perbuatan yang buruk
yang pada masa hidup yang pernah di lakukan.
Konsep Sorga-Neraka seperti ini mungkin berbeda dengan konsep serupa
dalam agama lain, yang menyatakan setiap manusia yang lahir adalah
sebuah individu baru dan suci, ibarat buku belum ternoda oleh tinta
kehidupan.
Bagi umat Hindu, kehidupan ini adalah suatu perjalanan
yang saling berhubungan dan berjalan terus menerus. Dalam kerangka Tuhan
Maha Pengampun, Hindu menjelaskan setiap manusia selalu di berikan
kesempatan untuk selalu memperbaiki dirinya dalam beberapa kali masa
kehidupan untuk kemudian mencapai tujuan tertinggi dalam Hindu, yaitu
Moksha.
Sumber : http://bacaanmualaf.wordpress.com/2013/06/11/surga-islam-vs-kristen/
http://indonesia.faithfreedom.org/forum/
nice,,,,,,,,,,,,,,
ReplyDeletemudah2han hukum karma phala makin cepat berjalan
ReplyDeleteastungkara
swaha
jay,,,,,,,,,
bumi tdk selmnya ada, suatu saat bumi ini akan hncur sperti planet2 di galaxy bima sakti, klw bumi hancur trus ngk da kelhiran kembali? bisa jelaskan
ReplyDeleteKehidupan itu bukan hanya ada d planet yang bernama bumi,masih banyak kehidupan lain di luar sana yg belum kita ketahui.semua putaran kehidupan itu saling berkaitan.
DeleteKehidupan itu bukan hanya ada d planet yang bernama bumi,masih banyak kehidupan lain di luar sana yg belum kita ketahui.semua putaran kehidupan itu saling berkaitan.
Deletekapan manusia bisa mokhsa?
ReplyDeleteKlo bumi hancur,,siapa yang akan memanjatkan doa atas kbesaran tuhan,kpan bumi akan hancur,,ada yang bisa jwb? Bumi dciptakan oleh tuhan,agar umaty bisa memanjatkn kebesarany,moksa trcapai jika jiwa dan raga sudah tdak trikat pd duniawi,melalui prbuatan yang baek dstiap kelahiran
ReplyDeleteKlo bumi hancur,,siapa yang akan memanjatkan doa atas kbesaran tuhan,kpan bumi akan hancur,,ada yang bisa jwb? Bumi dciptakan oleh tuhan,agar umaty bisa memanjatkn kebesarany,moksa trcapai jika jiwa dan raga sudah tdak trikat pd duniawi,melalui prbuatan yang baek dstiap kelahiran
ReplyDeletehi.kan manusia tak mungkin selalu berbuat baik.pasti pernah salah, jadi kena karma terus.lalu kapan bisa bersatu dgn pencipta?
ReplyDeleteRhwe Benide yaitu Hitam dan putih, seperti Saput Poleng kalo di bali. intinya keseimbangan dunia contoh ada orang jahat pasti ada orang baik. manusia itu tidak ada yg sempurna, kesalahan di imbangi dengan kebaikan.
Deletemenarik nih
Deletenah itu dia kesalahan selalu ada, jadi konsep bersatunya dengan pencipta tak pernah terjadi, terjadi bila kain polengnya berubah putih semua tapi itu tak mungkin, jadi hanyalah tinggal mimpi
Ada 4 cara untuk mencapai moksa. Tetapi intinya adalah, di mana kamu tidak terikat oleh nafsu keduniawian. Jika kamu melakukan kesalahan, bukankah kamu masih terikat dalam duniawi? Moksa sangatlah sulit, apalagi pada zaman Kali Yuga. Maka dari itu banyak yang tak percaya pada moksa
DeleteKalau konsep kiamat menurut hindu gimana?
ReplyDeleteCoba baca tentang Satya Yuga, Treta Yuha, Dvapara Yuga, dan Kali Yuga.
DeleteNumpang ya min ^^
ReplyDeleteBonus New Member 50%!!! Bukan server IDN maupun PokerV! Cobalah bermain di server baru 1G Poker hanya di kenaripoker . com! Proses deposit dan withdraw tidak basa basi langsung tinggal proses dan main saja bosku, dicoba keberuntungan kamu sekarang juga hanya di kenaripoker . com!
WHATSAPP : +855966139323
BBM : KENARI00
LIVE CHAT : KENARIPOKER . COM
ALTERNATIVE LINK : KENARIPOKER . COM
Numpang posting ya min ^_^
ReplyDeleteBuruan yuk mampir di Y9POKER guys
*Minimal Deposit 10.000-,
*Minimal Withdraw 15.000-,
Disini kamu dapat mainkan 1 ID untuk semua game^__^
*Texas Poker *Capsa Susun
*Ceme *Bandar Capsa
*Ceme Keliling *Big Two (new game)
*Domino QQ
Y9POKER ada memiliki beberapa bonus menarik seperti
*Welcome Bonus 20%
*Bonus Referral 5%
*Bonus CashBack Mingguan 0.5%
*Bonus Next Deposit 5%
Buruan Join DIY9POKER !!
Hubungi Customer Service kami yang siap melayani kamu selama 7 x 24 jam Stay Online
Pin BBM : E36DAA23
WA : +6285261535211
LINE : Y9POKER
Live Chat : Y9POKER(.)Com
Semua agama memiliki beberapa tingkatan dalam menuju Tuhan
ReplyDeleteMoksa tingkatan penganut Hindu tertinggi dalam Islam orang yang belajar toreqot dan hakekat dan terpilih sebagai Aulia tpi tidak semua bisa dan kebanyakan berada di tingkat syariat jadi surga dan neraka itu tetep berlaku untuk tatanan syariat karena untuk manusia secara umum kalau moksa atau para Auliya itu manusia khusus
Sya juga berpendapat sama seperti admin..sorga dan neraka tidak lah ada dlm agama hindu.karna kita sangat percaya dg karma pala dan reingkarnasi.sementara konsep sorga dan neraka itu di buat dgn tujuan agar kita selaku mahluk ciptaan tuhan( manusia)agar selalu berbuat baik dan menjauhi perbuatan yg tidak baik.
ReplyDelete