Renungan


Translate

Memaknai Sloka Weda dengan Renungan Diri

Om swatiastu...Salam Sejahtera

Banyak sloka dalam kitab Weda yang membuat kita jadikan renungan diri akan kehidupan ini. Maka dari itu saya ingin berbagi kumpulan sloka Weda yang menurut saya patut untuk saya maknai.Semoga teman teman se umat dapat Memaknainya dan Merenungkannya untuk Kebangkitan Hindu dalam diri kita...
Wasita nimitanta manemu laksmi, wasita nimitanta pati kapangguh, wasita nimitanta manemu duhka, wasita nimitanta manemu mitra
(Nitisastra, Sargah V. bait 3).
Artinya :
Karena berbicara engkau menemukan kebahagiaan,
karena berbicara engkau mendapat kematian, karena berbicara engkau akan menemukan kesusahan, dan karena berbicara pula engkau mendapat sahabat.

Mitrasya ma caksusa sarvani bhutani samiksantam,
Mitrasyaham caksusa sarvani bhutani samikse,
Mitrasya caksusa samiksamahe
Yayur Weda XXXVI.18
Artinya :
Semoga semua mahluk memandang kami dengan pandangan mata seorang sahabat,
semoga saya memandang semua makluk sebagai seorang sahabat,
semoga kami berpandangan penuh persahabatan.

Man mana bhava madbhakto madyaji mam namaskuru, mam evai syasitbai vam atmanan matparayanah
(Bhagavad Gita IX.34)
Artinya :
Pusatkan pikiranmu kepada-Ku, berbakti kepada-Ku,  dan setelah kau mendisiplinkan jiwamu, maka Aku akan menjadi tujuanmu yang tertinggi dan kau akan tiba kepada-Ku

Nacyanti nawyah kawyani naranama wijanatam, bhasmi bhutesu wipresu mohad dattani datrbhih
(Manava Dharma Sastra III.97)
Artinya:
Persembahan yang dilakukan tanpa diketahui maknanya adalah sia-sia, sama dengan mempersembahkan kebodohannya dan persembahan itu tak ada bedanya dengan segenggam abu....


O cit sakhyam sakhya vavrtyam
Reg Weda X.10.1

Artinya : Kita harus memperlakukan seseorang dengan ramah

Guha nidhim parivitam asmani anante
Rgveda 1.130.3
Artinya :
Bahwa di gunung-gunung mengandung harta benda yang amat bernilai.
Maka dari itu mari kita lestarikan alam di sekitar kita. Jangan membuang sampah sembarangan di alam terbuka (gunung, hutan, sungai, danau, laut)

Sekare pinaka ketulusang pikayunanga suci
Lontar Yadnya Prakerti
Arti:
Bunga adalah lambang ketulusan dan keikhlasan pikiran yang suci.

Patram pushpam phalam toyam yo me bhaktya prayacchati
tad aham bhakty-upahritam ashnami prayatatmanah
Bhagavad Gita IX.26
Artinya :
Siapapun yang sujud kepada-Ku dengan persembahan setangkai daun, sekuntum bunga, sebiji buah-buahan, atau seteguk air, akan Aku terima sebagai bakti persembahan dari orang yang berhati suci.

Adbhirgatrani cuddhyanti manah satyena cuddhyati, widyatapobhyam bhutatma, buddhir jnanena cuddhyati.
Manawa Dharmasastra Buku V. 109
Artinya:
Tubuh dibersihkan dengan air, pikiran disucikan dengan kebenaran, jiwa disucikan dengan pelajaran suci dan tapa brata, kecerdasan dengan pengetahuan yang benar.

Rigveda (Pengetahuan Puji-pujian) Khanda 10: Visvedevas (Kuasa Tuhan – 165). 5
रचा कपोतं नुदत परणोदमिषं मदन्तः परि गांनयध्वम | संयोपयन्तो दुरितानि विश्वा हित्वा न ऊर्जं परपतात पतिष्थः ||
re ca kapotamm nudata… prannodamisyamm madantah pari… ghamnayadhvam… samyopayanto duritani visva… hitva na… urjamm prapatat patisythah..
“terciptanya kendaraan merpati… mengejar dengan ayat-ayat suci… sukacita… memberikan ternakmu makanan… melawan semua kesedihan dan kesulitan…. biarkan burung terbang cepat… meninggalkan kami… maju dan semangat…”

Yajurveda (Pengetahuan Pengorbanan) Khanda 4: 7.1.b
मुज्हे सौम्प् सकता है ताकत प्रोत्साहन प्रभावित हो प्रवृत्तियोन विचार खुलासे प्रसिद्धि शोहरत मानदन्द् प्रकाश स्वर्ग सानस मन अधिगम ध्वनि मन आनकः कान कौशल शक्ति बिजली जीवन बुधापे शरीर संरक्षन शरीर हद्दी जोदोन शरीर के सदस्योन के लिए ध्यान
mujhe saump sakata… hai takat protsahan prabhavit ho pravruttiyon vikhar khulase prasiddhi syoharat manada prakasy svarga sanas man adhigam dhvani man anakah kan kaushal syakti bijali jivan budhape syarir sanraksyan syarir haddi jodon syarir ke sadasyon ke lie dhyan
“semoga tercurahkan untukku… kekuatan, dorongan, pengaruh, kecenderungan, pemikiran, wahyu, ketenaran, kemasyhuran, norma, cahaya, surga, napas, pikiran, pembelajaran, suara, akal, mata, telinga, keterampilan, kekuatan, kekuatan, kehidupan, usia tua, tubuh, perlindungan, penjagaan bagi anggota tubuh, tulang, sendi, tubuh (kemakmuran melalui pengorbanan)”

Bhagavad Gita (Nyanyian Berkat Tuhan): Moksa-Opadesa Yoga (Wahyu Terakhir Kebenaran – 18). 70
अधयषत च य इअं धरय सअंवदम: | झञनयन तआहइतअः षमइत म मत: ||
adhyesyate ca.. ya imaṃ.. dharmamyamm samvadamm avyoh… | jnyanyajnynen… tenaham… isytahaa syamiti me… matih… ||
“Aku memaklumkan bahwa orang yang mempelajari percakapan kita yang suci ini… bersembahyang kepada-Ku dengan kecerdasannya…”

Upanishad – Mundaka Upanishad: Mundaka 1.2.8-9
अविदयायमअंतरे वर्तमानः स्वयं धीरः पंडितम मन्यमानः | जन्घंयामानानः परियन्ति मुधा अन्धेनैव नीयमाना यथान्धाः ||
avidyayam antare vartamanah svayam dhirah… panditam manyamanaḥ | janghanyamanah pariyanti mudhah… andhenaiva niyamana yathandhah
“ketika kebodohan tinggal dalam kegelapan, bijaksana dalam kesombongan mereka sendiri, dan kesombongan dengan pengetahuan yang sia-sia berputar-putar sempoyongan ke sana kemari, seperti orang buta yang dipimpin oleh orang buta”
अविद्यायं बहुधा वर्तमाना वयं क्र्तार्था इत्य अभीमन्यंती ब्लाह: | यात कर्मिनो न प्रवेदयन्ति रगत तेनातुरह क्सिनालोकास च्यवन्ते: ||
avidyayam bahudha vartamana vayam krtartha ity abhi-manyanti balah | yat karmino na pravedayanti ragat tenaturah ksinalokas cyavante
“ketika mereka telah lama hidup dalam kebodohan, mereka menganggap diri mereka bahagia karena orang-orang yang bergantung pada perbuatan baik | karena nafsu boros mereka, mereka jatuh dan menjadi sengsara ketika hidup mereka (di dunia yang mereka peroleh dengan perbuatan baik mereka) sudah selesai”


Atharvaveda (Pengetahuan Atharwa) 7.53.4
नहीन सानस क्या उसे च्होद दिया यहान तक कि सानस बन्द कर दिया और जाओ मैन उसके लिए सात र्रिषि से प्रार्थना करती हून: | मुज्हे आशा है कि वे स्वास्थ्य मेन उसके बुधापे मेन हून: ||
nahin sanas kya us khhod diya yahan tak ki sanas bankar diya aur jao main usak lie sat rrishi se prarthana karathi huna: | mujhe asya hai ki ve svasti men usak budhape men huna: ||
“Janganlah napasmu meninggalkan-Nya, sekalipun berhenti bernapas dan pergi! Aku mendoakan dia ke Tujuh Resi: semoga mereka sampaikan kepada-Nya dalam kesehatan untuk usia tua!”


samo ‘haṁ sarva-bhūteṣu na me dveṣyo ‘sti na priyah
ye bhajanti tu māṁ bhaktyā mayi te teṣu cāpy aham
(Bhagavad Gītā, IX. 29)
Arti:
Aku tidak pernah iri dan selalu bersikap adil terhadap semua makhluk.
Bagi-Ku tidak ada yang paling Ku-benci dan tidak ada yang paling Aku kasihi.
Tetapi yang berbakti kepada-Ku, dia berada pada-Ku dan Aku bersamanya pula

Ye yathā mām prapadyante tāms tathaiva bhajāmy aham,
mama vartmānuvartante manusyāh pārtha sarvaśah
(Bhagavad Gītā, 4.11)
Arti:
Jalan mana pun yang ditempuh seseorang kepada-Ku,
Aku memberinya anugerah setimpal. Semua orang mencari-Ku
dengan berbagai jalan, wahai putera Partha (Arjuna)


Selamat Merenungi...
Om Shanti Shanti Shanti om...


Artikel Terkait

2 comments:

  1. Om Swastiastu
    Rare Angon Nak Bali Belog mengucapkan terima kasih atas informasi melalui blog ini, tambahan pengetahuan spiritual dapat meningkatkan kepercayaan diri dalam mengarungi samudra dunia yang semakin kejam, baik itu Politik, Budaya dan Agama.
    Guha nidhim parivitam asmani anante
    Rgveda 1.130.3
    dapat meyakinkan Rare Angon akan tulisannya sendiri tentang pertemuan dua sungai, semoga Hindu Nusantara kembali Bangkit membawa kejayaan pada Bangsa Indonesia
    Salam Rahayu, Om Santih Santih Santih Om

    ReplyDelete
    Replies
    1. Suksme rare Angon sareng sareng belajar untuk kesadaran diri. rahayu..

      Delete

Boleh berkomentar panjang lebar, silahkan!Tulisan ini mungkin sinis tapi mudah-mudahan bisa memberi pengertian dan kesadaran untuk lebih mencintai Agama,Tanah Air, Bangsa dan Nusantara. Mencintai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Darma Mangrwa, budaya serta peninggalan-peninggalan leluhur seperti Candi-candi, Pura, Puri, Purana ataupun yang lainnya.