Renungan


Translate

ADA APA DENGAN ADAT dan HINDU ?

Disini saya mengatakan ADA APA DENGAN HINDU???? Saya lihat banyak sekali kejadian-kejadian yang bisa membuat warga Hindu dan genarasi penerus kita menjadi tercengang dan terheran-heran dengan ADAT dan BANJAR,,,sampai segitukah silakan anda baca ini
Bentrokan Saat Penguburan Mayat di Bali
itu merupakan salah satu penerapan awig-awig yang tidak disesuaikan dengan zaman sekarang ini. tapi alangkah tragisnya hal itu. Bagaimanakah Kita nanti jika ini terus diterapkan!!?? Salah satu pemicu kenapa itu bisa terjadi berdasarkan awig-awig silakan anda baca ini
Tidak Boleh Kuburkan Jenazah Sanksi yang sangat Berat
Jika anda sudah membaca kedua hal tersebut mari kita renungkan bersama-sama....,, Marilah sodara-sodaraku Sedharma Bangkitlah...ini zaman sudah beda dengan yang dulu, kasian Generasi penerus kita nantinya...mereka hanya tau Nak Mule Keto...!! Kapan kita bisa belajar untuk Maju jika terus begini..maka Abis lahh generasi kita akan hengkang menuju yang lain,, dengan prinsip "mati aja kita susah apalagi hidup". Ini merupakan suatu Realita yang terjadi Di BALI yang merupakan salah satu Kelemahan dasar kita yang sudah pernah saya bahas disini


ASPEK KELEMAHAN HINDU-BALI


Mudah-mudahan...ini menjadi salah satu pembelajaran Bagi kita semua terutama pemuda-pemudi hindu dengan ini kita bisa bersikap untuk bisa menjadi HINDU yang Sejati.

Artikel Terkait

4 comments:

  1. inilah fakta!! hidup sekarang sudah susah, kenapa adat Hindu di Bali (baca Agama Hindu) menambah susah. kamana kita harus berpegangan?. hemat saya, masyarakat kita dengan adat-istiadatnya hendaknyalah tidak kaku dan harus fleksible. Coba kalau leluhur kita tidak fleksible, mungkin Bali tidak akan terkenal seperti sekarang ini. Coba leluhur kita tidak fleksibel, mungkin tidak banyak warga pendatang yang ikut mengais rejeki di Bali yang smakin berjubel. Lucunya, dengan sesama warga begitu ketatnya aturan awig-awig diterapkan, namun dengan pendatang begitu welcome. memang sih, kita harus bisa bermasyarakat tapi yg namanya kerjaan (apalagi) diswasta yang hanya dapat libur 1 kali seminggu, waktu itu demikian cepat, belum lagi utk urus keluarga, anak2, bermsyarakat di kota, santai dll, koq jadi beban yah kapan bisa liburan ke India?? jangan-jangan beragama terus jadi beban hidup yang tidak akan habisnya. (nga mau lah yaa) sementara para pendatang, dengan khusuknya bekerja. bahkan ada slogan, jual bakso beli tanah di Bali, sedangkan orang Bali, jual tanah untuk beli bakso..wah kalo bgini terus, siapa yg mau terus disalahkan?. Kayaknya pemerintah daerah dengan seluruh element mesti ikut campur tangan segera, jangan hanya polisi saja yang wajib menjaga warga jika terjadi keributan. Tul nga?. Mudah2an masalah adat di Bali segera tuntas dan tidak terjadi lagi. Sudah saatnya kita berani rombak awig-awig yang keliru dan disesuaikan dengan jamannya. Malu dengan warga lainnya, kita beraninya ribut sesama warga (Hindu), sedangkan warga pendatang sudah ribut dengan berbagai terobosan investasi-investasi di Bali...

    ReplyDelete
  2. saya suka dengan artikel anda,bagus sekali.

    ReplyDelete
  3. Ma'af sebelumnya..buatteman-teman yang komen baru saya bisa membalasnya karena aa kesibukan dan tugas yg mesti saya kerjakan..

    saya ucapkan terimakasih buat admin dan BANG Benny DJ....saya bertujaun membuat blog ini hanya untuk memberikan kesadaran dan kenytaan kita sehari-harinya sebagai bahan renungan hidup kita ke depan nanti....koment dan masukan serta saran anda dan teman-teman dapat membuat blog ini lebih maju...

    ReplyDelete
  4. wah, inilah artikel yang saya cari2, saya sangat setuju sekali dengan artikel tsb. jujur saya orang bali dan merasa sangat terkekang dengan adat yang ada di Bali. Ngayah sini ngayah sana dan itu "HARUS", belum lagi harus bekerja yang liburnya cuma 1 kali dalam seminggu.. kita harus move on, harus segera dirombak awig2 di Bali secara keseluruhan. bahkan didesa saya ada yang sampe ngutang untuk biaya ngaben keluarganya, bukankah itu sudah jauh melenceng dari ajaran agama kita. mengapa orang hindu Bali tidak mau berubah???? jaman sudah berbeda, dan kitapun sudah sangat jauh ditinggalkan oleh saudara2 pendatang kita. mari renungkan bersama untuk generasi masa depan yang lebih baik. kalo ada forum2 yang bisa saya ikuti untuk bisa tercapainya perubahan adat di Bali ini, mohon diinformasikan ke saya "trims"

    ReplyDelete

Boleh berkomentar panjang lebar, silahkan!Tulisan ini mungkin sinis tapi mudah-mudahan bisa memberi pengertian dan kesadaran untuk lebih mencintai Agama,Tanah Air, Bangsa dan Nusantara. Mencintai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Darma Mangrwa, budaya serta peninggalan-peninggalan leluhur seperti Candi-candi, Pura, Puri, Purana ataupun yang lainnya.