Saya ingin mengungkapkan banyak sekali kejadian di bali yang membuat saya merasa sedih dan kecewa dimana saya adalah generasi penerus hindu-bali.Maka itu saya menuangkannya dalam tulisan ini agar sodara,temen, dan nyame kita yang muda-muda bangkit memperbaiki diri dan bersatu dalam menahan gelombang era ini...dimana semua bebas. Maukah kita terus begini sebagai Hindu-Bali ?? kita mesti bangkit temen-temen...perjuangkan!!
Jgn hanya diem dan mendengar istilah MULE KETO... , Mudah-mudahan kesadaran kita sebagai pemuda hindu lebih terbuka dan berani menentang ADHARMA...dan berani meluruskan dan memperbaikinya untuk masa yang akan datang..
1. Mengenai orang mu dikubur atau di aben pada suatu desa karena alasan yang di aben udah tidak lagi berbanjaran atau ikut adat disana di sebabkan sudah pergi merantau lama padahal jelas itu sodara/nyame braye kita..ini salah satu aspek yang nyebabkan umat kita menjadi hengkang meninggalkan kita. Coba pikirkan baik-baik temen2!!
2. Awig-awig adat terutama contoh: badung lihat sekarang pendatang banyak sekali kenapa mereka tidak kita masukkan dalam peraturan awig2!!Kenapa mesti Braye kita yang di beratkan terus...sedangkan mereka hidup dan makan di tanah kita didiemkan saja. banyak sekali awig adat yang mesti di renopasi disesuaikan dengan keadaan sekarang ini...
3. Kelemahan kita yang paling mendasar adalah pernikahan beda agama, kenapa? Contoh: Si A adalah wanita hindu dan Si B adalah Pria Agama lain, Kalo mereka mengambil wanita hindu dengan mudahnya sekali kita melepasnya, kenapa? ini yang membuat saya sampai sekarang berpikir kok bisa?? coba kebalikkannya mereka akan mati-matian mempertahankannya dengan segala cara!!!hingga mereka menterror dan lain-lainya. satu lagi herannya jika ada salah satu umat kita nikah dgn beda agama kenapa mesti di permasalahkan?? Beh kurnen ne anak uling jawe pang gen!! Mestinya kita mengajarkannya dan memberikan Apa HINDU sebenarnya? bukan di jauhi dan di cemoh!!
Lihat Si B adalah Pria Agama lain itu pasti seluruh keluarganya akan mendukung dan temen-temennya akan membelanya dan mengajarkan serta memberikan yang terbaik.
Kenapa kita nggak bisa begitu????Persatuan dan Rasa sodara kita mana???
4. Banten...!! dulu waktu saya SMA di luar BALI ada salah satu guru sejarah saya berkata " Coba lihat orang Hindu-Bali kalo mereka sembahyang pasti pake sesuatu dan mengeluarkan biaya untuk itu". waktu itu hati-ku panas mendengarnnya hingga saya berkata " ma'af pak, maksud bapak berkata begitu kenapa? Si guru akhirnya hanya diem dan berganti topik. Nah....kita mesti Berani untuk itu dan memberikan pelajaran kepada generasi penerus kita nanti!! dan BAnyak lagi cerita-cerita yang meremekan kita jika anda-anda berada di luar BALI. Banten ini kita kaji ulang ?!!ini juga salah satu aspek kenapa banyak orang yang ngga mau ikut dgn kita!! dan membuat orang BALI terpaksa menjual tanah dan warisannya untuk itu. Sekarang Liat BALI???
5. Kasta!!! Bagaimana menurut kalian tentang KASTA ? Udah jelaskan!! Kasta di buat pada zaman kerajaan dulu untuk membedakan berdasarkan pekerjaannya , Dalam WEDA ada CATUR WARNA,,bukan KASTA...ini adalah salah satu aspek kelemahan kita yang di manfaatkan oleh lainnya!! Perbedaan ini hanya menguntungkan orang-orang yang berkasta tinggi dan orang memanfaatkannya?
Makanya sekarang banyak MPU dan RESI yang muncul di bali dimana itu pun banyak pertentangan!!
6. Kemiskinan!!! ini faktor besar juga, dgn kemiskinan orang-orang kita akan di iming-imingi kesejahteraan, pendidikan di tanggung mereka dan sebagainya...Ini berdasarkan penuturan teman saya kuliah dulu kenapa dia bisa sampai kuliah karena di biayai mereka...!! Kita apa? Liat nyame sing ngelah sube sing peduli!! Yang perlu kita laksanakan secepatnya adalah Pasraman untuk anak-anak generasi penerus...dan PANTI ASUHAN HINDU_BALI...dan yang paling
saya herankan adalah PACEKLIK GURU AGAMA HINDU kok bisa yah? apa Gunanya PHDI dan Lainnya , GILA...BAli bisa kurangan Guru Agama Hindu apalagi yang diluar BALI ?? ini Mesti kita BANGKIT...BAgaimanapun caranya??
Dan masih banyak lagi aspek-aspek lainnya!! Kenapa kita tidak bangkit sekarang ?? Kelemahan-kelemahan itu di gunakan oleh mereka untuk mengurangi kita..!! Kita mesti BERANI BANGKIT???!!!JGN menunggu dan DIAM saja...
Terimakasih...
KONTEN BLOGNYA MENARIK SEKALI BLI.....
ReplyDeleteTERUSLAH BERKARYA..SAYA AKAN TETAP MENGIKUTI DAN SELALU MENDUKUNG PARA BLOGER YANG BERLANDASKAN SPIRITUAL.
SALAM KENAL DARI : YAN DRESTI
(http://dadatu.wordpress.com)
Awig2 adat ? bagaimana bila pemikiran ini juga dikenakan untuk warga Hindu yg tinggal di luar Bali, kan mereka juga makan ditanah orang lain ? apakah penduduk mayoritas disana boleh mengenakan "pajak" untuk warga Bali yg "ngempi" ini?
ReplyDeletebuat: sodara made..
ReplyDeletekenapa tidak..., walaupun warga hindu yang tinggal di luar bali tetep dikenakan dan tercantum dalam Banjar, istilah Nyamping. karena berada di luar daerah tapi tetap membayar iuran dan tidak dikenakan ayah-ayahan, ini masih ada yg berlaku.
Mayoritas dimana maksud anda?? Bali ato diluar Bali?
itulah kenyataan bli, saya juga bingung dengan kondisi ini, apa kurang di Bali orang-orang bependidikan tinggi dan memiliki filsafat tingg? Pasti tidak, Bahkan Ada perguruan tinggi Hindu, tetapi secuilpun tidak mampu mengubah adat istiadat yang mengungkung umat Hindu. Orang hebat dan pinter kalah ama orang biasa dan tidak berpendidikan dengan alasan adat warisan dan keras-kerasan omong
ReplyDeleteayo bikin solusi yuk
Deletebagaimanapun saya sudah gerah dengan adat ini, kita sebagai penerus harus bisa berbuat untuk membuat perubahan demi generasi penerus kita. sudah tidak masuk akal bagi saya adat yg terlalu mengekang masyarakatnya, mungkin bagi sebagian orang kaya di Bali tidak masalah karena dengan tidak bekerjapun mereka masih banyak harta, tapi coba dipikir masyarakat yang pas pasan dan masih bekerja di swasta. dan dipaksa untuk ngayah terus2an?? sampai berhenti bekerja. dapat makan darimana?? apakah desa adat bisa bantu dengan menggaji nya setiap bulan? saya orang Bali dan saya sudah sangat gerah dengan hal seperti ini. tidak bermaksud untuk berdiri di satu pihak. sebaiknya kita masyarakat dan para petinggi agama hindu dan pemerintahan di Bali yang berwenang agar bisa memberikan solusi yang terbaik untuk semua lapisan masyarakat.
ReplyDeletenice gan,,,,,,,,,,,,,
ReplyDeletemudah2han hukum karma phala makin cepat berjalan
ReplyDeleteastungkara
swaha
jay,,,,,,,,,
hukum karma untuk apa ini ???
Deletesaya juga sediiiiiiiiiiiiihhhhhhhhhhhhhh bangeeeeeeeeeeeeeeetttttttttt seperti menyaksikan keruntuhan dan tak bisa berbuat apa2
ReplyDelete