Renungan


Translate

Arti Filosofi Dewa Ganesha

Ganesha merupakan Dewa Ilmu Pengetahuan yang mempunyai tangan empat.
Ganesha memiliki banyak gelar, termasuk Ganapati dan Wigneswara. Setiap nama mengandung arti berbeda-beda dan melambangkan berbagai aspek karakter dari Ganesha.

Nama Ganesha adalah sebuah kata majemuk dalam bahasa Sanskerta, terdiri dari kata Gana, berarti kelompok, orang banyak, atau sistem pengelompokan, dan Isha, berarti penguasa atau pemimpin.
Ganesha digambarkan berkepala gajah dengan perut buncit. Ganesha memiliki empat lengan, yang merupakan penggambaran utama tentangnya. Dia membawa patahan gadingnya dengan tangan kanan bawah dan membawa cawan berisi manisan, yang ia hisap dengan belalainya, pada tangan kiri bawah.
Dua tangan berikutnya, Ganesa digambarkan memegang sebuah kapak pada tangan sebelah atas dan sebuah tasbih pada tangan atas lainnya.


Berikut arti perlambang yang ada pada Ganesha:

Tasbih : Lambang Pengetahuan yang tiada putusnya; Lambang Kebijaksanaan & Pengetahuan Spiritual

Kapak : Lambang Penghancur Rintangan dan Halangan; Lambang Sifat Ksatria

Gading (yang dipatahkan) : Lambang pengorbanan diri untuk menyelesaikan masalah yang merintangi kemajuan

Selendang Ular yang merambat ke atas : Lambang Kekuatan yang luar biasa

Cawan berisi memanisan yang dihisap oleh belalai : Lambang Manis/Kesenangan yang diperoleh setelah menghalau halangan dan rintangan; Lambang Sumber Ilmu Pengetahuan yang tiada habisnya

Bunga Teratai/Buku : Lambang Ilmu Pengetahuan

Ganesha, sosok Dewa berbadan gemuk dan berkepala gajah ini sudah tidak asing lagi dalam kehidupan kita sehari-hari. Ganesha menjadi ikon/simbol lembaga-lembaga penting, sekolah-sekolah, atau pusat studi sebagai simbol ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan.
Ganesha telah menjadi begitu populer, dan kepopulerannya tidak hanya pada kalangan Hindu, tetapi telah merambah dunia secara keseluruhan. Seluruh umat, dari Hindu, Islam, Kristen, hingga Budha melihat Ganesha sebagai sosok mahluk lucu dan unik.

Ganesha memiliki kepala yang besar dengan dua telinga besar dan mata yang sipit. Kepala besar melambangkan kita sebagai manusia seharusnya lebih banyak menggunakan akal daripada fisik dalam memecahkan masalah.
Sedangkan mata yang sipit berarti konsentrasi. Pikiran harus diarahkan ke hal-hal positif untuk memperbaiki daya nalar dan pengetahuan.

Ganesha juga memiliki dua telinga besar yang mengajarkan supaya kita mendengarkan orang lain lebih banyak. Kita selalu mendengar, tetapi jarang sekali kita mendengarkan orang lain dengan baik: "Dengarkan ucapan-ucapan yang membersihkan jiwa dan seraplah pengetahuan dengan telingamu."

Ganesha mematahkan satu gadingnya untuk menggurat Kitab Suci di atas daun tal. Satu gading berarti kesatuan. Simbol ini menyarankan manusia hendaknya bersatu untuk satu tujuan mulia & suci.

Lantas, Ganesha juga memiliki mulut yang kecil dan hampir tidak kelihatan karena tertutup belalainya yang dengan rakus ”menghirup rasa” manisan susu ilmu di tangannya.

Mulut yang kecil itu mengajarkan agar kita mengontrol gerak mulut dan lidah. Maksudnya adalah bahwa kita harus mengurangi pembicaraan yang tidak-tidak. Sementara belalai yang menjulur melambangkan efisiensi dan adaptasi yang tinggi.

Beralih ke badan Ganesha yang besar:
Hal pertama yang kita lihat pastilah perutnya, karena perut itu memang buncit. Ganesha memang selalu dimanja oleh ibu Parvati, istri Siva sebagai anak kesayangan. Perut buncit melambangkan keseimbangan dalam menerima baik-buruknya gejolak dunia. Dunia diliputi oleh sesuatu yang berpasangan, yakni pasangan dua hal yang bertolak belakang. Ada senang, ada pula sedih. Ada siang, ada pula malam.
Ada wajah suram kesedihan di balik tawa riang kita. Dan sebaliknya, ada keriangan dan semangat dibalik kesenduan kita. Itulah hidup, dan kita harus menyadarinya.

Simbol Ganesha memegang sebilah kapak. Kapak berarti menumpas segala halangan dalam karya. Sementara itu, di tangan kiri Ganesha terdapat semangkuk manisan susu.

Terakhir, ada seekor tikus yang selalu berada di dekat Ganesha. Tikus, seperti sifat hewan aslinya, adalah hewan yang penuh nafsu mengigit. Ia memakan apa saja untuk memenuhi hasrat perutnya. Demikianlah tikus dijadikan lambang nafsu dalam figur Ganesha. Lalu mengapa tikus itu menjadi tunggangan Ganesha yang berbadan berat & tinggi ini?
Tikus, atau nafsu harus ditundukkan. Kita harus bisa menjadikan nafsu sebagai kendaraan sehingga kita dapat mengendalikannya, namun banyak manusia kini menjadi kendaraan dari nafsunya sendiri.

Analisa
Bentuk kepala gajah : bentuk kepala gajah mewakili dari sebuah pemikiran yang cerdas atau otak yang besar dalam terjemahan gampangan nya, sebab dalam penggambarannya sesuatu yang besar digambarkannya biasanya sangat berlebihan.

  1. Telinga gajah : telinga gajah berarti peka terhadap semua informasi artinya dapat menyerap semua informasi terlepas benar atau salah nya informasi tersebut, telinga yang lebar menggambarkan penyerapan informasi dari khalayak umum (dari semua sisi).
  2. Mata gajah : mata gajah yang terlihat sempit atau menyipit melambangkan penuh perhatian pada segala hal.
  3. Hidung gajah : melambangkan kemampuan memprediksi jauh kedepan sebab kan kalo punya belalai panjang kalo mencium bau sesuatu kan ga perlu sampai jongkok atau mengerakkan bandan.
  4. Berbadan gemuk : artinya memilki data yang cukup buaaaanyak sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.

Kemudian kebanyakan yang digunakan sebagai lambang kecerdasan yang lebih umum seperti bentuk patung yang berada di candi prambanan

Nah digambar tersebut belalai/hidung arca ganesha menjuntai kearah mangkok disebelah kiri yang berisi kosong (versi Indonesia)….. dapat di artikan sebagai berikut, memprediksikan sesuatu hal dengan pertimbangan logika yang matang dan terperinci secara jelas, sehingga ketika sebuah alasan atau sebuah prediksi disampaikan dapat diterima dengan gamblang oleh semua pihak…. Hlo artinya koq bisa gitu? dari mana itu koq langsung keluar arti seperti itu? Hidung gajah kan udah diterangkan di atas, kemudian menjulur ke sebalah kiri artinya mendulukan pemikiran sebelah kiri (otak kiri) mangkok kosong mengartikan memperediksikan sebuah hal yang merupakan kewajibannya (soalnya kan di genggam ama tangan arca ganesha)

Bertangan empat, yang atu kan pegang mangkok…. Jadi tinggal tiga yang pegang tiga macam barang…. yaitu :

Tasbih : menyiratkan mempelajari segala hal harus berurutan.
Kapak : mengartikan sebuah senjata multi fungsi disamping bisa digunakan untuk membela diri, bisa diartikan menjadi pimpinan (kan jaman dulu kapak dianggap sebagai simbul dari senjata tetua kelompok), atau berfungsi dapat memprediksikan atau meramalkan keadaan alam sehingga dapat menyelaraskan diri dengan alam ( fungsi kapak juga dapat diartikan sebagai alat pembelah kayu, hla kayu kan produk alam)
Gading : senjata alami yang berasal dari tubuh gajah, artinya dapat menguasai aspek aspek terpenting dari tubuh manusia sehingga bisa digunakan untuk mempersenjatai diri nya secara alamiah/ tanpa bantuan dari alat diluar tubuhnya.

Berwahana/berkendaraan tikus

Badan gede naik tikus ga penyet tuh? Ya jangan diliat simbul gambar dengan analogi seperti itu dong ya jelas ga nyambung , di berbagai site banyak menerangkan tentang wahana tikus tunggangan dari Ganesha, tetapi kalo saya pikir pikir kadang buaaaanyak yang lepas dari konteks menerangkan arca Ganesha sebagai lambang kecerdasan, sebab kalo saya liat tikus dan kelakuan tikus yang sering berseliweran disekitar rumah, konteks arti tikus lebih merujuk kepada sifat tikus tersebut, apa to sifat tikus itu? Pertama dia bisa masuk pada setiap celah rumah, kemudian dia pandai bersembunyi, trus kalo diburu kalo ga dipukul/ditembak dikepala nya tikus mah lama matinya, mempunyai kecepatan dalam mengembangkan diri (beranak pinak gitu) trus berpenciuman tajam (abis kalo dirumah kadang kalo makanan nya dikasih racun yang berbau si tukus ga mau makan) trus suka mengintai di tempat yang tersembunyi…… nah kalo diliat dari kelakuan nya seperti itu aja (sebab sifat nya yang njengkelin masih teramuat buanyauuuak) maka tikus bisa diasumsikan sebagai mata mata ulung nan cerdik, nah jadi yambungkan kan ?

Jadi jelaslah bahwa sebuah kecerdasan multi harus lah selalu mempunyai mata mata yang ulung dan cerdik…. Seperti gambaran arca ganesha berwahanakan tikus.

Ya mungkin pengartian saya tentang arca Ganesha kelewat ngawur dan serampangan, tapi bila diartikan demikian lebih jelas maknanya ketika sebuah lambang kecerdasan dilambangkan sebagai arca Ganesha…. Dan mungkin hal itu yang diwariskan para leluhur ketika mengatakan “lihatlah arca Ganesha, itu adalah lambang dari kecerdasan….” 

Sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?p=36087382


Artikel Terkait

5 comments:

Boleh berkomentar panjang lebar, silahkan!Tulisan ini mungkin sinis tapi mudah-mudahan bisa memberi pengertian dan kesadaran untuk lebih mencintai Agama,Tanah Air, Bangsa dan Nusantara. Mencintai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Darma Mangrwa, budaya serta peninggalan-peninggalan leluhur seperti Candi-candi, Pura, Puri, Purana ataupun yang lainnya.